kelebihan dan kekurangan ptk
Penelitianini disusun untuk memecahkan suatu masalah, diujicobakan dalam situasi sebenamya dengan melihat kekurangan dan kelebihan serta untuk mencari jawaban atas permasalahan yang terjadi. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya keaktifan belajar dan rendahnya prestasi belajar matematika, untuk itu diujicobakan metode permainan kuis dalam
Kalaudiamati secara seksama, maka alur model penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan McTaggart tampak sangat sederhana. Dalam model PTK menurut Kemmis dan McTaggart ini ditunjukkan secara tegas 4 tahap siklus PTK yang terdiri dari plan →→ act → observe → reflect lalu kembali lagi ke plan → act → observe → reflect.
Settingpenelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK. a. Tempat Penelitian Tempat penelitian atau lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Roudlotul Banat, Sepanjang Sidoarjo. kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada saat proses pembelajaran. Apabila hasil penelitian belum sesuai dengan harapan,
Denganditerapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan pengajaran. G. MODEL- MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelebihan dan kekurangan menurut Zaenal Arifin (2012: 107-108) yaitu : 1. Kelebihan.
Sekalipelaksanaan seminar minimal 3 PTK. Bukti fisik buku dengan angka kredit 4 harus sesuai dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : Buku asli dengan menunjukan keterangan penerbit, tahun terbitan, serta nomor ISBN. Bila buku nasional maka harus ada pernyataan penerbit. Apabila buku BNSP maka harus ada buktinya juga.
Site Pour Rencontre Extra Conjugal Gratuit. 8 2. Trianggulasi peneliti dapat dilakukan dengan pengumpulan data yang sama oleh beberapa peneliti sampai diperoleh data yang relatif konstan. Misalnya, dua atau tiga peserta penelitian dapat mengamati proses pembelajaran yang sama dalam waktu yang sama pula. 3. Trianggulasi ruang dapat dilakukan dengan mengumpulkan data yang sama di tempat yang berbeda. Dalam contoh proses pembelajaran fisika, ada dua atau tiga kelas yang dijadikan ajang penelitian yang sama dan data yang sama dikumpulkan dari kelas-kelas tersebut. 4. Trianggulasi teoretis dapat dilakukan dengan memaknai gejala perilaku tertentu dengan dituntun oleh beberapa teori yang berbeda tetapi terkait. Misalnya, perilaku tertentu yang menyiratkan motivasi dapat ditinjau dari teori motivasi aliran yang berbeda aliran behavioristik, kognitif, dan konstruktivis. G. Reliabilitas Reliabilitas data PTK Saudara secara hakiki memang rendah. Mengapa? Karena situasi PTk terus berubah dan proses PTK bersifat transformatif tanpa kendali apapun secara alami sehingga sulit untuk mencapai tingkat reliabilitas yang tinggi, padahal tingkat reliabilitias tinggi hanya dapat dicapai dengan mengendalikan hampir seluruh aspek situasi yang dapat berubah variabel dan hal ini tidak mungkin atau tidak baik dilakukan dalam PTK. Mengapa tidak mungkin? Karena akan bertentangan dengan ciri khas penelitian tindakan itu sendiri, yang salah satunya adalah kontekstualsituasional dan terlokalisasi, dengan perubahan yang menjadi tujuannya. Penilaian peneliti menjadi salah satu tumpuan reliabilitas PTK. Cara-cara meyakinkan orang atas reliabilitas PTK termasuk menyajikan dalam lampiran data asli seperti transkrip wawancara dan catatan lapangan bila hasil penelitian dipublikasikan, menggunakan lebih dari satu sumber data untuk mendapatkan data yang sama dan kolaborasi dengan sejawat atau orang lain yang relevan. H. Kelebihan dan Kekurangan PTK PTK memiliki kelebihan untuk menumbuhkan 1. Rasa memiliki melalui kerja sama dalam PTK; 2. Kreativitias dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka yang bersifat reflektif evaluatif dalam PTK; 3. Kerja sama ada saling merangsang untuk berubah; 4. Kesepakatan lewat kerja sama demokratis dan dialogis dalam PTK. PTK Saudara juga memiliki kelemahan 1. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian karena terlalu banyak berurusan dengan hal-hal praktis, 2. Rendahnya efisiensi waktu karena peneliti harus terlibat dalam proses sementara dan harus melakukan tugas rutin. 9 3. Menuntut pemimpin kelompok yang demokratis dengan kepekaan tinggi terhadap kebutuhan dan keinginan anggota. I. Persyaratan Keberhasilan PTK Agar PTK berhasil, persyaratan berikut harus dipenuhi 1. Kesediaan untuk mengakui kekurangan diri; 2. Kesempatan yang memadai untuk menemukan sesuatu yang baru; 3. Dorongan untuk mengemukakan gagasan baru; 4. Waktu yang tersedia untuk melakukan percobaan; 5. Kepercayaan timbal balik antar orang-orang yang terlibat; 6. Pengetahuan tentang dasar-dasar proses kelompok oleh peserta penelitian. J. Penelitian Tindakan Kolaboratif
Penelitian Tindakan Kelas atau disingkat PTK merupakan salah satu jenis metode penelitian yang dilakukan oleh guru untuk mencari tahu apa yang paling berhasil di kelas sehingga prihal ini tenaga pendidik, seperti halnya guru dapat meningkatkan pembelajaran bagi peserta didiknya Oleh karena itulah wajar jikalau tujuan PTK adalah untuk meningkatkan pengajaran, departemen, dan lembaga sekolahan agar kedepan menjadi lebih baik lagi. Meskipun tidak ada persyaratan bahwa temuan tersebut digeneralisasikan ke situasi lain, akan tetapi yang pasti hasil penelitiannya dapat menambah basis pengetahuan. PTK Penelitian Tindakan Kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kinerja dan keterampilan mengajar di kelas. Sehingga dalam hal ini guru melakukan arti Penelitian Tindakan Kelas dengan cara mengevaluasi cara-cara yang mereka gunakan dalam proses pembelajaran dan kemudian melakukan perbaikan terhadap cara-cara tersebut. Oleh karena itulah dengan melakukan perbaikan berulang kali, mereka akan dapat meningkatkan kinerja dan keterampilan dalam belajar mengajar. Jenis Penelitian Tindakan Kelas Terdapat beberapa macam Penelitian Tindakan Kelas, diantaranya; Diagnostik Penelitian Tindakan Kelas diagnostik adalah penelitian yang senantisa dirancang untuk mengarahkan peneliti pada suatu tindakan. Dalam hal ini, peneliti melakukan diagnosis dan memasuki situasi yang terdapat di dalam latar belakang penelitian. Contoh Penelitian Tindakan Kelas Diagnostik Misalnya, peneliti berupaya untuk menangani perselisihan, pertengkaran atau konflik yang terjadi antarsiswa di suatu sekolah atau kelas. Dalam hal ini untuk menangani perselisihan tersebut, peneliti mengobservasi dan menganalisis secara cermat interaksi diantara para siswa di suatu sekolah/kelas, kemudian mencari sumber permasalahannya dan lain-lain. Selanjutnya, peneliti melakukan analisis terhadap semua data dan memberikan rekomendasi penyelesaian perselisihan berdasarkan hasil analisisnya. Pastisipan Penelitian Tindakan Kelas partisipan adalah penelitian yang dilakukan jika si peneliti terlibat secara langsung dalam proses penelitian mulai awal hingga proses penulisan hasil penelitian tersusun secara baik dan benar, khususnya dalam bentuk laporan penelitian. Dengan demikian, peneliti terlibat sejak awal perencanaan penelitian, selanjutnya peneliti melakukan pemantauan, pencatatan, pengumpulan dan analisis data, serta diakhiri dengan melaporkan hasil penelitiannya. Sehingga bisa dikatakan bahwa dalam ciri PTK ini peneliti peneliti dituntut untuk terlibat secara langsung sejak awal sampai berakhir penelitian. Empiris Penelitian Tindakan Kelas empiris adalah penelitian yang dilakukan jika peneliti berupaya untuk melakukan suatu tindakan dan membuat laporan atas apa yang telah dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi Tindakan berlangsung. Sehingga pada prinsipnya, proses kelebihan dan kekurangan PTK dengan metode empiris berkenaan dengan penyimpanan catatan dan pengumpulan pengalaman peneliti dalam pekerjaan sehari-harinya. Eksperimental Penelitian Tindakan Kelas Eksperimental adalah jenis metode penelitian yang dilakukan sebagai upaya untuk menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan kegiatan belajar mengajar memungkinkan untuk menggunakan lebih dari satu strategi atau teknik untuk mencapai suatu tujuan instruksional, sehingga dengan diterapkannya PTK jenis ini diharapkan peneliti bisa menentukan cara yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan instruksional. Proses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru Penelitian Tindakan Kelas juga dapat mengacu pada proses di mana para guru atau calon furu bekerja sama dalam Mengevaluasi praktik mereka secara bersama Meningkatkan kesadaran teori pribadi Mengartikulasikan konsepsi nilai bersama Mencoba strategi baru untuk membuat nilai-nilai yang diekspresikan dalam praktik mereka lebih konsisten dengan nilai-nilai pendidikan yang mereka dukung Merekam pekerjaan mereka dalam bentuk yang tersedia dan dapat dimengerti oleh guru lain dengan demikian mengembangkan landasan teori pengajaran bersama dengan meneliti praktik Nah, demikianlah penjelasan yang bisa diberikan tentang adanya macam-macam Penelitian Tindakan Kelas PTK beserta dengan contoh singkatnya.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kelebihan Penelitian TindakanShumsky 1982 menyatakan kelebihan penelitian tindakan, antara lain1 Kerja sama dalam penelitian tindakan menimbulkan rasa memiliki. Kerja sama dalam proyek penelitian tindakan mungkin memenuhi kebutuhan dalam kehidupan moderen. Kerjasama memberikan kesempatan untuk menciptakan kelompok baru yang mendorong lahirnya rasa keterkaitan.2Kerja sama dalam PTK mendorong kreatifitas dan pemikiran kritis. Dalam interaksi dengan orang lain, seseorang akan menemukan bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan demikian mereka mereka menerima dirinya sendiri secara wajar, dan melalui kelompok mereka akan memiliki berbagai cara dalam memecahkan masalah, banyak saran penyelesaian, banyak analisis kritis, situasi terbuka yang mendorong kreatifitas dan pemikiran kritis.3 Kerja sama meningkatkan kemungkinan untuk berubah. Mencoba sesuatu yang baru selalu mengandung resiko, dan ketika kelompok menanggung resiko. Maka resiko perorangan menjadi kecil. Dalam penelitian menunjukan dalam dinamika kelompok. Banyak individu lebih cepat mengalami perubahan dibanding seseorang yang bukan anggota kelompok. Pada hakikatnya manusia menginginkan perubahan yang progresif, sehingga melalui penelitian ini akan mendorong individu anggota terlibat dalam perubahan konstruktif dan progresif.4 Kerja Sama dalam penelitian meningkatkan kesepakatan. Peneliti tidak merasa memiliki semua fakta dan mengetahui sema jawaban. Peneliti mencoba mengumpulkan semua fakta, dan secara cermat menilai dan menguraikan masalahnya. Peneliti harus peka terhadap perasaan peneliti lain dan perasaan kelompok dalam mengambil tindakan. Mereka membantu kelompok dalam konteks yang lebih luas dari situasi dan kemungkinan berbagai penyelesaian. Melalui kerja sama dalam penelitin tindakan orang terlatih mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan Penelitian Tindakan1 Kekurangan pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian pada pihak peneliti. Penelitian lazimnya dilakukan oleh praktisi seperti guru, kepala sekolah, pengelola, pengawas yang selalu peduli terhadap ketimpangan atau kekurangan yang ada pada situasi kerjanya dan bertindak umtuk memperbaikinya. Karena praktisi selalu akrab dengan situasi praktis, mereka kurang dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan teknik dasar penelitian. Hal ini semakin lemah karena perasaan praktisi guru bahwa penelitian hanya dilakukan oleh masyarakat kampus yang bergelut dengan kegiatan ilmiah, sehingga para praktisi pada umumnya kurang tertarik untuk melakukan penelitian. Akibatnya mereka merasa tanpa pertolongan konsultan mereka tidak mampu melaksanakan penelitian dan cenderung kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.2Penelitian tindakan memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, faktor waktu ini dapat menjadi kendala besar. Praktisi yang akan melakukan penelitian tindakan kelas harus membagi waktunya untuk melakukan tugas rutinnya dan untuk melakukan penelitian. Akhirnya guru harus mengkonsentrasikan tidak hanya mengajar, akibatnya atasan jarang memberikan ijin pada guru untuk melakukan penelitian3Kelemahan tentang konsepsi proses kelompok. Proses kelompok dapat berjalan dengan baik sangat tergantung pada pemimpin kelompok yang demokratis, yaitu sesorang yang memungkinkan para anggota mengandalkan jalannya diskusi. Untuk dapat berfungsi sebagai pemimpin demokratis, sesorang dituntut peka terhadap kebutuhan dan keinginan anggota-anggota kelompok dalam situiasi tertentu.4 Kesulitan mengajak orang untuk mengadakan perubahan. Banyak orang berpandangan perubahan adalah kerja keras, berubah dari kemapanan yang telah dinikmatinya, dan perubahan melalui melalui penelitian tindakan kelas menuntut penyediaan tenaga, pemikiran, dan waktu serta sikap baru. Selama orang sudah mapan dengan situasi kerjanya, selam itu pula mereka sulit untuk diajak berubah, padahal tindakan menuntut kondisi yang memungkinkan pelaksanaan penelitian tindakan. Kondisi-kondisi tersebut sebagai berikut a kesediaan untuk mengakui kekurangan diri, b kesempatan yang memadai untuk melakukan sesuatau yang baru, c dorongan untuk mengemukakan gagasan baru, d waktu yang tersedia untuk melakukan percobaan, e kepercayaan timbal balik antara orang-orang yang terlibat, f pengetahuan tentang dasar-dasar proses kelompok oleh peserta-peserta penelitian Hodgkonson, 1988.Kelemahan lain, antara lain penelitian tindakan dapat dimanfaatkan untuk megesahkan metode, strategi atau teknik yang selama ini telah diterapkannya meskipun kurang efektif, sering praktisi menganggap hasil penelitian diyakini dapat diterapkan dalam segala situasi. Padahal penelitian tindakan bersifat kontekstual. Peneliti harus menyadari bahwa hasil hanya berlaku untuk situasi yang ditelitinya, dia tidak boleh mengadakan generalisasi, walaupun peneliti sering tergoda yang perlu diketahui, bahwa penelitian tindakan bukanlah satu-satunya jawaban terhadap semua masalah pendidikan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dimana pendekatan lain akan lebih sesuai dan lebih tepat. Validitas pendekatan tergantung pada keterampilan penelitiannya. Penelitian lebih bersifat pribadi dan antar pribadi, tidak terletak pada metodenya. Hal ini bukan berarti penelitian menggunakan prosedur yang ceroboh, sebaliknya dasar filosofis penelitian tindakan adalah kesadaran yang luas dan menghargai kesadaran individu. Akan tetapi meskipun penelitian tindakan bukan satu-satunya resep menyelesaikan masalah, akan teatapi penelitian memberikan sumbangan penggunaan metode statistik dan teori yang dua hal yang perlu diperhatikan 1 teori tidak mempunyai nilai kecuali bila dapat ditunjukkan bahwa ia mempunyai implikasi praktis. Ini menurut mereka merupakan prinsip dasar, 2 penelitian tindakan adalah salah satu pendekatan dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan yang telah berkembang dari teori-teori sebelumnya. Ia tidak menolaknya sebagai suatu teori yang salah, melainkan menggeser tekanan dan praktiknya. Kuhn, 1987 dalam Siswoyo, 1997 menyatakan bahwa timbulnya pendekatan baru sering dibarengi oleh situasi kritis dalam paradigma yang telah ada sebelumnya. Teori tidak dilahirkan dan tidak dimatikan, tetapi dapat secara perlahan disintesiskan ke dalam pola-pola baru. Kecanggihan penelitian tindakan hanyalah memiliki kemampuan menyisip-nyisipkankan pendekatan-pendekatan sebelumnya, karena fokusnya terdapat pada penelitiannya, bukan metodologinya. Pandangan dan pemahaman peneliti digerakkan oleh keterlibatannya dalam Penelitian Tindakan Kelas1. Inovasi PembelajaranInovasi pembelajaran dimaksudkan guru perlu mencoba untuk mau mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan kinerja mengajar sehingga melahirkan pola mengajar yang sesuai dengan perkembangan kelasnya. Guru berhadapan dengan siswa yang berbeda-beda setiap tahun. Oleh sebab itu guru melakukan penelitian dikelasnya sendiri dan berangkat dari masalah yang pada akhirnya akan menghasilkan solusinya, maka secara tidak langsung guru telah melakukan inovasi pembelajaran. Dengan carademikian inovasi pembelajaran dilakukan sesuai dengan permasalahan guru di lapangan. Inovasi ini lebih efektif dibandingkan penataran-penataran dengan tujuan serupa. Sebab teori berangkat dari teori yang belum tentu sesuai dengan permasalahan di lapangan, yaitu kebutuhan guru bagi persoalan tindakan kelas selalu relevan dengan kebutuhan guru untuk mengadakan inovasi dalam proses pembelajaran, kebutuhan siswa tentang model pembelajaran yang diinginkan siswa sesuai dengan perkembangan frekuensial seluruh siswa atau perbedaan kebutuhan masing-masing siswa. Sehingga penelitian tindakan kelas dapat menyatukan persepsi guru dan siswa dalam perbaikan praktek pembelajaran. 2. Pengembangan Kurikulum di Tingkat Sekolah dan KelasGuru mencoba mencari alternatif penyelesaian tuntutan kurikulum disesuaikan dengan keadaan siswa, sehingga dilihat dari tuntutan kurikulum dapat terpenuhi dan dilihat dari perkembangan siswa pelaksanaan kurikulum sesuai dengan praktek perkembangan pembelajaran pada siswa. Tindakan-tindakan tersebut merupakan upaya inovasi kurikulum yang berangkat dari yang dilakukan guru merupakan tanggung jawab guru terhadap pengembangan kurikulum dalam level sekolah atau kelas. Penelitian tindakan kelas tersebut dapat digunakan sebagai salah satu masukan inovasi kurikulum. Elliot 1992 menyatakan reformasi kurikulum secara teoritik tidak netral. Sebaliknya reformasi kurikulum dipengaruhi oleh gagasan-gagasan yang saling berhubungan mengenai hakikat pendidikan, pengetahuan, dan pengajaran. Penelitian tindakan akan membantu guru lebih memahami masalah tersebut secara Peningkatan Profesionalisme GuruGuru profesional senantiasa melakukan perubahan-perubahan dalam praktek pembelajarannya sesuai dengan kondisi kelasnya. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk dapat mengadakan perbaikan-perbaikan praktek pembelajarannya sesuai dengan apa yang terjadi di kelas ke arah perbaikan. McNiff 1992 9 menyatakan dalam penelitian tindakan kelas guru ditantang memiliki keterbukaan terhadap pengelaman dan proses-proses pembelajaran yang baru. Perbaikan melalui penelitian merupakan pendidikan yang melibatkan guru secara langsung meningkatkan profesionalismenya dalam proses profesional melihat dan menilai cirinya sendiri secara kritis terhadap pembelajaran di kelas. Dengan melihat unjuk kerjanya, kemudian direfleksikan oleh diri sendiri atau melihat bantuan orang lain, hasil refleksi digunakan untuk memperbaiki praktek pembelajaran selanjutnya. Guru pada akhirnya memiliki otonomi profesional sebab dari waktu ke waktu guru dapat memperbaiki pembelajarannya. Penelitian tindakan kelas memberikan pelung kepada guru sebagai peneliti yang Penelitian Tindakan KelasMcNiff 1992 memberikan petunjuk praktis yang perlu diperhatikan dalam penelitian tindakan kelas, antara lain1. Berangkatlah dari Persoalan yang Kecil DuluPembelajaran pada dasarnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian dapat bertolak dari salah satu komponen tersebut, guru tidak perlu mengcover seluruhnya sebab akan terlalu rumit, guru cukup mengambil satu aspek saja, misalnya penggunaan media, pemilihan metode, penggunaan sumber belajar, pemilihan alat evaluasi, dan Rencanakan Penelitian Tindakan Secara CermatPerencanaan cermat mencakup skenario tindakan-tindakan apa saja yang akan diterapkan dalam penelitian tersebut. Persoalan manakah yang akan dipecahkan terlebih dulu, siapa dan pihak manakah yang harus dilibatkan, pada siapa bantuan konsultasi. Keseluruhan kegiatan harus direncanakan secara cermat, teliti dan Susunlah jadwal yang realistikPenelitian melibatkan siswa dalam mencoba atau melakukan tindakan penelitian tindakan melalui berapa siklus. Untuk itu guru menentukan jadwal setiap tindakan yang dilakukan secara realistik. Penjadwalan harus dilakukan secara disiplin. Jangan sampai ada tindakan yang terlewati. Untuk mengantisipasi, perlu disusun jadwal ideal dan jadwal alternatif lebih longgar.4. Libatkan Pihak LainSering kali seseorang tidak mengetahui dan tidak mengakui kekurangannya. Guru tidak mengakui kekurangannya. Guru yang tidak jujur dan tidak terbuka sulit untuik melaksanakan penelitian ini. Meskipun guru telah jujur dan terbuka, banyak orang yang tidak menyadari kesalahan dan kekurangannya. Untuk itu guru dapat melibatkan pihak lain sebagai mitra kerja dalam buat Pihak Lain Terkait dan TerinformasiGuru perlu menginformasikan kegiatan-kegiatan pada pihak terkait agar tindakan tidak dianggap tindakan yang subversif, menggoyahkan tradisi yang sudah mapan. Pemberitahuan ini dengan tujuan agar perbaikan yang dilakukan mendapatkan dukungan pihak Ciptakan Sistem Umpan BalikGuru perlu sgera memberikan laporan tentang hasil penelitiannys kepada pihak lain yang terkait agar memungkinkan guru mendapatkan umpan balik. Masukan akan memberikan koreksi dan perbaikan pada guru arah penelitian selanjutnya jika penelitian masih ada pada putaran-putaran Buat Jadwal PenelitianPenulisan dilakukan secara cermat dan disiplin untuk semua proses kegiatan dan hasil penelitian tindakan kelas akan memungkinkan peneliti memiliki gagasan yang lebih jelas tentang apa yang sedang dan akan terjadi. Guru dan pihak lain yang terlibat akan semakin lebih memahami secara tuntas terhadap Lihat Pendidikan Selengkapnya
Sebagai suatu penelitian, penelitian tindakan kelas mempunyai sejumlah kelebihan untuk dipakai oleh pendidik dalam rangka membenahi kegiatan belajar mengajar dan hasil prestasi belajar peserta didik. Yang jelas, pendidik bisa pelaksanaannya sendiri sambil tetap melakukan tugas mengajarnya dan kegiatan itu dilakukan secara berkesinambungan. Namun demikian, selain mempunyai beberapa kelebihan, penelitian tindakan kelas juga mempunyai beberapa kelemahan. Memahami kelebihan dan kelemahan tersebut begitu penting bagi seorang pendidik karena dengan memahami kelebihan dan kekurangan tersebut, peneliti bisa mengurangi kekurangan dan mengoptimalkan kelebihannya. Kelebihan Penelitian Tindakan Kelas PTK Praktis dan langsung relevan untuk situasi yang sebenarnya Kerangka kerjanya tertata Berdasarkan pada observasi yang nyata dan objektif Fleksibel dan adaptif Dapat dipakai untuk pembaruan pembelajaran Dapat dipakai untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas Dapat dipakai untuk peningkatan kepekaan atau profesionalisme pendidik Kekurangan Penelitian Tindakan Kelas PTK Kurang tertib ilmiah, karena validitas internal dan eksternalnya lemah Tujuan penelitiannya bersifat situasional Sampelnya terbatas sehingga kurang representatif dan kontrolnya terhadap variabel bebas sangat sedikit Meskipun penelitian tindakan kelas mempunyai kelemahan seperti yang disampaikan di atas, penelitian tindakan kelas juga bisa menjadi alat yang ampuh bagi pendidik untuk mengesahkan metode, strategi, model, atau teknik pembelajaran yang selama ini telah diimplementasikan. Sebab dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas, berarti sudah dilaksanakan usaha pembetulan dalam meningkatkan mutu terhadap metode, strategi, model, atau teknik pembelajaran tersebut. Agar penelitian tindakan kelas bisa terlaksana dengan baik, ada sejumlah kondisi yang perlu diperhatikan, yaitu Kesediaan pendidik untuk mengakui kekurangan berkaitan dengan proses belajar mengajar yang selama ini dilaksanakan. Kesempatan yang memadai bagi pendidik untuk menemukan dan mengembangkan sesuatu yang baru. Dorongan yang kuat dari dirinya sendiri untuk mengembangkan gagasan baru berkenaan dengan proses belajar mengajar. Waktu yang tersedia secara memadai dan keseriusan untuk mengelola waktu tersebut antara kegiatan rutin yang sekaligus juga melaksanakan penelitian tindakan kelas untuk mengujikan tindakan yang baru. Berkembangnya kepercayaan timbal-balik antara pendidik dengan peserta didik, dengan teman sejawat, dan dengan kepala sekolah.
Ilustrasi Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah suatu metode penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya dengan tujuan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa. PTK dilakukan dengan cara melakukan observasi, analisis, dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelasnya. Menurut para ahli, PTK dapat diartikan sebagai suatu kegiatan guru untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran di kelas. Sudjana 1992 mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri. Kemudian, Kemmis dan McTaggart 1988 mengemukakan bahwa PTK adalah suatu metode penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya untuk memperbaiki pembelajaran yang dilakukan. Karakteristik PTKJenis-jenis PTKManfaat PTKLangkah-langkah Penggunaan PTKContoh PTKTips dan Trik PTKKelebihan dan Kekurangan PTKKesimpulan Karakteristik PTK PTK memiliki beberapa karakteristik yang khas yaitu Dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri Berfokus pada permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas Melibatkan siswa sebagai subjek penelitian Dilakukan secara berkesinambungan dan terus-menerus untuk memperbaiki proses dan hasil belajar Jenis-jenis PTK PTK dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu PTK tindakan, PTK siklus, dan PTK kolaboratif. PTK tindakan PTK tindakan adalah jenis PTK yang paling umum dilakukan oleh guru. Pada jenis ini, guru melakukan tindakan perbaikan terhadap permasalahan yang dialami siswa di kelas. PTK siklus PTK siklus adalah jenis PTK yang dilakukan secara berkesinambungan dan terus-menerus dengan melibatkan beberapa kali siklus tindakan. PTK kolaboratif PTK kolaboratif adalah jenis PTK yang dilakukan secara tim dengan melibatkan beberapa guru di kelas yang sama atau di sekolah yang berbeda. Manfaat PTK PTK memiliki manfaat yang cukup signifikan baik untuk guru maupun siswa. Manfaat dari PTK adalah sebagai berikut Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Guru menjadi lebih inovatif dalam melakukan pembelajaran. Siswa mendapatkan pembelajaran yang lebih bermutu. Siswa sebagai subjek penelitian dapat memperbaiki kemampuan belajarnya. Sekolah dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Pemberdayaan guru dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Langkah-langkah Penggunaan PTK Ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan dalam PTK agar dapat berjalan dengan efektif, yaitu Identifikasi masalah pembelajaran. Penentuan objektif pembelajaran. Perancangan tindakan perbaikan. Implementasi tindakan perbaikan. Pengumpulan data dan analisis. Refleksi dan evaluasi. Contoh PTK Kegiatan PTK dapat dicontohkan sebagai berikut Identifikasi masalah pembelajaran yang terjadi di kelas. Contoh Siswa sulit memahami materi matematika. Penentuan objektif pembelajaran. Contoh Siswa mampu memahami materi matematika dengan baik. Perancangan tindakan perbaikan. Contoh Guru menggunakan media pembelajaran yang lebih mudah dipahami oleh siswa. Implementasi tindakan perbaikan. Contoh Guru menggunakan video pembelajaran untuk membantu siswa memahami materi. Pengumpulan data dan analisis. Contoh Guru mengumpulkan hasil evaluasi belajar untuk melihat apakah tindakan perbaikan berhasil atau tidak. Refleksi dan evaluasi. Contoh Guru mengevaluasi tindakan perbaikan dan memperbaiki jika diperlukan. Tips dan Trik PTK Berikut adalah beberapa tips dan trik untuk melakukan PTK yang efektif Tentukan permasalahan pembelajaran yang jelas. Libatkan siswa dalam proses PTK. Lakukan tindakan perbaikan secara bertahap. Kumpulkan data secara objektif. Lakukan refleksi dan evaluasi terhadap tindakan perbaikan. Kelebihan dan Kekurangan PTK Kelebihan PTK adalah sebagai berikut Menjadi solusi efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dapat menemukan solusi yang cocok dengan kondisi unik di kelas. Memperbaiki lingkungan pendidikan secara umum. Kekurangan PTK adalah sebagai berikut Memerlukan waktu dan upaya yang banyak. Memerlukan keterampilan dalam analisis data. Tidak mudah dilakukan bagi guru yang tidak berpengalaman. Kesimpulan PTK adalah suatu metode penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya dengan tujuan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa. PTK memiliki manfaat yang cukup signifikan bagi guru dan siswa, namun juga memiliki kekurangan yang harus diperhatikan. Dengan memperhatikan tips dan trik dalam menggunakan PTK, serta evaluasi dan refleksi yang baik, diharapkan PTK dapat dilakukan secara efektif untuk meningkatkan pembelajaran di kelas Post navigation
kelebihan dan kekurangan ptk